UA-111174953-1

Sabtu, 07 September 2019

Cara Menanam / Memindahkan Kaktus Centong ke Dalam Pot



Kaktus Centong atau yang bernama latin Opuntia Cochenilifera adalah jenis kaktus yang sangat cepat untuk tumbuh dan dapat dibilang ‘bandel’ karena diletakan di tanah biasa pun (tanpa pupuk) ia masih dapat bertahan. Selain bentuknya yang unik seperti centong nasi atau sering juga disebut mirip Mickey Mouse, kaktus ini juga sangat cocok sebagai tanaman hias rumah indoor maupun outdoor

Jika beruntung, kaktus centong akan mengeluarkan bunganya yang berwarna merah cantik memberikan kesan kontras dengan batangnya yang berwarna hijau. 

Bunganya muncul dari titik-titik putih di batang kaktus
Sumber: Wikipedia

Cara menanamnya pun cukup mudah. Yang kalian butuhkan adalah bahan-bahan berikut:
1. Batang kaktus centong
2. Tanah dicampur pasir atau media khusus kaktus
3. Pot kecil yang sesuai dengan besarnya kaktus
4. Batu kerikil atau pecahan genting
5. Sekop

Pertama siapkan pot ukuran ± 19 s.d 22 cm untuk satu batang kaktus yang diisi dengan batu kerikil atau pecahan genting hingga menutupi dasar pot.

Lalu masukan tanah yang sudah dicampur pasir atau media khusus kaktus ke dalam pot hingga setengah pot.

Tancapkan batang kaktus centong ke dalam tanah sedalam ±5cm lalu tekan tanah disekitar batang kaktus agar dapat berdiri kokoh. 
FYI: Batang kaktus dapat kalian ambil dari induknya dengan cara dipotong atau dicabut langsung di bagian engselnya.

Dalam dua minggu batang sudah mengeluarkan akar
                           

Bila perlu, tambahkan pupuk Dekastar atau NPK sedikit saja lalu timbun dengan tanah sedikit.

Selesai! Jangan siram tanah hingga kurang lebih 2 minggu karena kaktus centong tidak suka tanah basah dan lembab. Kalian bisa  siram seminggu hingga dua minggu sekali.

Setelah beberapa hari jangan heran kalau tiba-tiba muncul tunas baru di sekitar ujung kaktus yang pastinya tumbuh tinggi dengan cepat.

7 hari dari munculnya tunas kecil akan tumbuh sebesar ini! (16 Agustus 2019)

Sudah tumbuh dua tunas baru pada tanggal 31 Agustus 2019
Siapa yang ga senang melihat pertumbuhan yang begitu cepat ini dalam satu bulan! Buru-buru siapin pot lagi untuk perbanyak si centong :)))

Jumat, 06 September 2019

Jangan Sembarang Makan Pempek di Palembang




"Makan pempek" - Adalah godaan pertama yang terlintas saat pertama kali tiba di Palembang. Makanan khas yang sudah menjadi ikon kuliner Sumatera Selatan ini memang selalu menggugah selera, terutama sensasi cuko-nya yang punya rasa pedas, sedikit manis dan gurih.

Beberapa jenis nama pempek pun berbeda sesuai bentuknya, seperti kapal selam, kulit, adaan, lenjer, pistel dan telor kecil. Berdasarkan cara penyajiannya, ada tekwan dan model yang diguyur kuah kaldu segar dan adaliman dengan kuah santan. Selain itu, ada juga lenggang (dicampur telur) hingga pempek panggang yang sukses bikin penasaran ingin coba semua.

Tekwan yang disajikan dengan kuah gurih segar
Pempek lenggang yang berisi telur

Sebelum kalian icip-icip ragam pempek tersebut, ada baiknya juga perlu dibekali tips 'berwisata pempek' di Palembang, terutama buat kita yang memang pendatang di Kota Palembang:

  • Pilih tempat makan pempek

Kalian akan menemukan banyak sekali resto pempek di sepanjang jalan dari bandara menuju pusat kota Palembang, sehingga penting untuk kita tahu resto apa saja yang recommended. Kalian bisa menyantap pempek di beberapa resto yang sudah terkenal seperti pempek Candy, Vico, Pak Raden dan lainnya. Resto ini umumnya punya tempat cukup nyaman dengan ruangan ber-AC yang luas, bahkan ada yang menyediakan live music, lho. Namun, harga yang ditawarkan tidak jauh beda dengan resto di Jakarta dan sekitarnya. Soal rasa, ga usah diragukan lagi. Sudah pasti enak!

Selain resto-resto di atas, Kampung Pempek 26 Ilir adalah spot bagi kalian pecinta pempek yang ingin menikmati panganan ini dengan harga terjangkau. Di sini ada banyak kedai pempek yang terletak berdampingan, seperti pempek Edy, Lala, Rayhan, Nyayu, Dayat, dll. Harga yang ditawarkan cukup murah, seperti pempek kecil dihargai Rp1.000 – Rp1.500 bahkan ada yang seharga Rp800, sedangkan kapal selam, tekwan dll bisa kalian nikmati dengan harga Rp10.000 saja. Cocok sama kantong, kan? Plus di sini bisa jadi lokasi beli oleh-oleh lainnya.
·       
Surganya pecinta pempek
  • Pempek Kecil Disajikan Satu Piring Satu Meja
Jika kalian memesan pempek kapal selam atau lenjer besar tentu akan disajikan seperti biasa (satu mangkok satu kapal selam atau lenjer), tetapi jika kalian memesan beberapa pempek kecil campur (adaan, lenjer kecil, kulit, dll) maka kalian akan diberikan satu piring penuh pempek kecil tersebut.
Ini yang cukup membuat bingung karena kalian hanya memesan beberapa pempek kecil tetapi yang dikeluarkan begitu banyak.

Ternyata, setiap resto memang menyajikan satu piring berisikan pempek kecil 10-12 buah per meja. Nanti setelah selesai akan dihitung satuan jumlah yang kalian makan. Jadi, kalian tidak perlu memakannya semua.

Pempek kecil: kulit, lenjer kecil, adaan, pistel dan telor kecil

  • Pempek Tidak Digoreng

Pempek yang biasa kita nikmati di Jakarta biasanya disajikan 'crunchy' dan panas-panas dengan jejak minyak setelah digoreng, namun berbeda dengan penyajian di Kampung Pempek, karena pempek di sini tidak digoreng, sehingga tekstur pempek masih terasa kenyal dan moist bahkan ada juga yang disajikan ‘dingin’ tanpa dipanaskan.

Jika kalian tidak terbiasa maka pempek yang disajikan macam ini, boleh minta ke pelayannya untuk digorengkan, tetapi sejumlah yang ingin dimakan saja. Jika digoreng semua, itu artinya kalian membeli semua yang digoreng.

  • Kirim Pempek ke Rumah dari Palembang

Hampir semua resto pempek di Palembang menyediakan paket pempek yang bisa dikirimkan ke luar kota. Namun, ada yang bisa divacum agar awet lebih lama, ada juga yang tidak divacum (biasanya ditaburi terigu) sehingga hanya bertahan 1 hari di suhu biasa tanpa masuk kulkas. Oleh karena itu, perkirakan waktu pengiriman dengan ketahanan pempek. Kalau mau lebih aman sebaiknya beli yang divacum, tentu dengan kocek tambahan.

Pengiriman biasanya dengan jenis one day service atau sehari sampai. Walaupun kalian hanya membeli paket berisi kurang dari 1 kg, kalian akan tetap dikenakan berat minimal 2 kg. Lumayan juga total ongkirnya ya.

Pempek bakar ditemani dengan es kacang merah

Nah, sudah tahu apa saja yang perlu diperhatikan sebelum makan pempek langsung di kota asalnya? tips tadi bisa jadi guide agar bisa memahami perbedaan budaya kuliner yang beragam, karena ternyata berbeda antara Palembang-Jakarta kalau urusan Pempek, walaupun makanannya sama. So, eat pempek like a pro! :)

Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi yang terheran-heran dan terkedjoet-kedjoet saat disajikan satu piring berisi banyak pempek kecil, yang karena minimnya info, dimakan semua sampai kenyang dua hari dua malam! Juga makan pempek kecil yang tersedia di setiap meja, minta digoreng dan digoreng semua sama si mbaknya dan ketika bayar, harus bayar semua yang sudah digoreng. Padahal cuma makan 2 biji aja. Alhasil boengkoes!

Jadi maafkan kalau mungkin ada yang tidak sesuai dengan tradisi atau kebiasaan makan pempek langsung di Bumi Crijvijaya ini. Pempek is one of my favourite cemilan!!


Edited by Mirza A. Wibawa