"Makan pempek" - Adalah
godaan pertama yang terlintas saat pertama kali tiba di Palembang. Makanan khas
yang sudah menjadi ikon kuliner Sumatera Selatan ini memang selalu menggugah
selera, terutama sensasi cuko-nya yang punya rasa
pedas, sedikit manis dan gurih.
Beberapa jenis nama pempek pun
berbeda sesuai bentuknya, seperti kapal selam, kulit, adaan, lenjer, pistel dan
telor kecil. Berdasarkan cara penyajiannya, ada tekwan dan model yang diguyur
kuah kaldu segar dan adaliman dengan kuah santan. Selain itu, ada juga lenggang
(dicampur telur) hingga pempek panggang yang sukses bikin penasaran ingin coba
semua.
|
Tekwan yang disajikan dengan kuah gurih segar |
|
Pempek lenggang yang berisi telur |
Sebelum kalian icip-icip ragam
pempek tersebut, ada baiknya juga perlu dibekali tips 'berwisata pempek' di
Palembang, terutama buat kita yang memang pendatang di Kota Palembang:
- Pilih tempat makan pempek
Kalian
akan menemukan banyak sekali resto pempek di sepanjang jalan dari bandara
menuju pusat kota Palembang, sehingga penting untuk kita tahu resto apa saja
yang recommended. Kalian bisa
menyantap pempek di beberapa resto yang sudah terkenal seperti pempek Candy,
Vico, Pak Raden dan lainnya. Resto ini umumnya punya tempat cukup nyaman dengan
ruangan ber-AC yang luas, bahkan ada yang menyediakan live music, lho. Namun, harga yang ditawarkan tidak jauh beda
dengan resto di Jakarta dan sekitarnya. Soal rasa, ga usah diragukan lagi.
Sudah pasti enak!
Selain
resto-resto di atas, Kampung Pempek 26 Ilir adalah spot bagi kalian pecinta
pempek yang ingin menikmati panganan ini dengan harga terjangkau. Di sini ada
banyak kedai pempek yang terletak berdampingan, seperti pempek Edy, Lala,
Rayhan, Nyayu, Dayat, dll. Harga yang ditawarkan cukup murah, seperti pempek
kecil dihargai Rp1.000 – Rp1.500 bahkan ada yang seharga Rp800, sedangkan kapal
selam, tekwan dll bisa kalian nikmati dengan harga Rp10.000 saja. Cocok sama
kantong, kan? Plus di sini bisa jadi
lokasi beli oleh-oleh lainnya.
·
|
Surganya pecinta pempek |
- Pempek Kecil Disajikan Satu Piring
Satu Meja
Jika kalian memesan pempek kapal selam atau lenjer besar
tentu akan disajikan seperti biasa (satu mangkok satu kapal selam atau lenjer),
tetapi jika kalian memesan beberapa pempek kecil campur (adaan, lenjer kecil,
kulit, dll) maka kalian akan diberikan satu piring penuh pempek kecil tersebut.
Ini yang cukup membuat bingung karena kalian hanya memesan
beberapa pempek kecil tetapi yang dikeluarkan begitu banyak.
Ternyata, setiap resto memang menyajikan satu piring
berisikan pempek kecil 10-12 buah per meja. Nanti setelah selesai akan dihitung
satuan jumlah yang kalian makan. Jadi, kalian tidak perlu memakannya semua.
|
Pempek kecil: kulit, lenjer kecil, adaan, pistel dan telor kecil |
Pempek yang biasa kita nikmati di Jakarta biasanya disajikan
'crunchy' dan panas-panas dengan
jejak minyak setelah digoreng, namun berbeda dengan penyajian di Kampung
Pempek, karena pempek di sini tidak digoreng, sehingga tekstur pempek masih
terasa kenyal dan moist bahkan ada
juga yang disajikan ‘dingin’ tanpa dipanaskan.
Jika kalian tidak terbiasa maka pempek yang disajikan macam
ini, boleh minta ke pelayannya untuk digorengkan, tetapi sejumlah yang ingin
dimakan saja. Jika digoreng semua, itu artinya kalian membeli semua yang
digoreng.
- Kirim Pempek ke Rumah dari Palembang
Hampir semua resto pempek di Palembang menyediakan paket
pempek yang bisa dikirimkan ke luar kota. Namun, ada yang bisa divacum agar
awet lebih lama, ada juga yang tidak divacum (biasanya ditaburi terigu)
sehingga hanya bertahan 1 hari di suhu biasa tanpa masuk kulkas. Oleh karena
itu, perkirakan waktu pengiriman dengan ketahanan pempek. Kalau mau lebih aman
sebaiknya beli yang divacum, tentu dengan kocek tambahan.
Pengiriman biasanya dengan jenis one day service atau sehari sampai. Walaupun kalian hanya membeli
paket berisi kurang dari 1 kg, kalian akan tetap dikenakan berat minimal 2 kg.
Lumayan juga total ongkirnya ya.
|
Pempek bakar ditemani dengan es kacang merah |
Nah,
sudah tahu apa saja yang perlu diperhatikan sebelum makan pempek langsung di
kota asalnya? tips tadi bisa jadi guide
agar bisa memahami perbedaan budaya kuliner yang beragam, karena ternyata
berbeda antara Palembang-Jakarta kalau urusan Pempek, walaupun makanannya sama.
So, eat pempek like a pro! :)
Tulisan
ini berdasarkan pengalaman pribadi yang terheran-heran dan terkedjoet-kedjoet
saat disajikan satu piring berisi banyak pempek kecil, yang karena minimnya info,
dimakan semua sampai kenyang dua hari dua malam! Juga makan pempek kecil yang
tersedia di setiap meja, minta digoreng dan digoreng semua sama si mbaknya dan
ketika bayar, harus bayar semua yang sudah digoreng. Padahal cuma makan 2 biji
aja. Alhasil boengkoes!
Jadi
maafkan kalau mungkin ada yang tidak sesuai dengan tradisi atau kebiasaan makan
pempek langsung di Bumi Crijvijaya ini. Pempek
is one of my favourite cemilan!!
Edited by Mirza A. Wibawa