Kalian yang berencana mengunjungi Pura Ulun Danu Danau Beratan, sebaiknya jangan langsung ke tujuan. Ada banyak destinasi menarik yang bisa kalian singgahi sebentar sepanjang jalan menuju pura bekend yang jadi icon / gambar uang Rp50.000 itu, itung-itung refreshing badan dari jauhnya Kuta – Bedugul yang ditempuh kurang lebih 2 jam. Salah satu destinasinya adalah Pura Taman Ayun Mengwi.
Terletak di Jalan Ayodya Mengwi,
Badung, pura ini dapat ditempuh sekitar 1 jam (26 km) dari Kuta dengan mobil
atau setengah perjalanan kalian menuju Pura Ulun Danu Danau Beratan. Tempatnya
sangat asri dan cantik, bahkan pura ini menjadi Warisan Budaya Dunia (WBD) yang
ditentukan dalam sidang tahunan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan PBB (Unesco) ke-36 di Rusia (www.beritasatu.com, Minggu, 1 Juli 2012).
Mau cerita
sedikit, yang ditulis di bagian belakang tiket masuk bahwa "Pura Taman Ayun ini dibangun pada tahun 1634 pada masa
pemerintahan Raja Mengwi pertama yang bergelar “Ida Cokorda Sakti Belambangan”.
Pura ini juga merupakan Pura Paibon/Pedarman Raja Mengwi untuk memuja roh
leluhur dari raja-raja yang diwujudkan dengan dibangunnya sebuah gedong Paibon
(tempat pemujaan roh), serta dibangun pula meru-meru untuk pemujaan dan
persembahayangan kepada para Dewa bagi masyarakat Kerajaan Mengwi dalam memohon
kesejahteraan". Tempat yang sakral nan elok saat mendatanginya.
Jika kalian sudah sampai di Pura
Taman Ayun, artinya kalian harus parkir di tempat yang sudah disediakan dan
berjalan sekitar 250 meter menuju gerbang masuk untuk membeli tiket. Harga
tiket domestik dewasa bisa ditebus dengan Rp10.000 saja kok.
Kompleks pura ini sangat luas
seperti pura-pura lainnya di Bali. Menariknya, untuk dapat memasuki gerbang utama
kalian harus menyebrangi kolam luas dengan jembatan yang kanan kirinya terdapat
hiasan patung khas Bali. Dari sini, bisa terlihat seakan Pura Taman Ayun
merupakan sebuah taman yang mengambang di atas air dengan indah. Seperti
namanya, menurut https://dictionary.basabali.org/Ayun
, ‘ayun’ berarti ‘depan’. Bisa diartikan bahwa Pura Taman Ayun sebagai taman
yang berada di depan pura.
Seusai membeli tiket masuk, kalian
bisa menyusuri jalan lurus yang beberapa kali harus menaiki anak tangga karena
memang pura utamanya berada di atas. Walaupun cukup jauh, tetapi tidak
melelahkan karena kalian akan disibukan dengan pemandangan hamparan lapangan
hijau yang bagian atasnya tersembul ujung-ujung pura dan ornamen pagar pembatas
serta pohon-pohon kecil yang dibentuk seperti rumah jamur.
Kanan kiri jalan pemandangannya kaya begini |
Sesampainya di gerbang pura utama
yang megah, sudah pasti ramai wisatawan yang berfoto di sana. Kalian harus
pintar-pintar cari peluang ketika spot
foto favorit tersebut kosong. Pura gerbang utama ini sangat tinggi dan jika
dilihat dengan saksama, ada banyak sekali detail relief yang mengelilinginya. Menariknya,
di bagian atas pintu kayu gerbang terdapat sebuah ruang segi empat yang di
dalamnya berisi patung hewan entah kera atau kucing atau hewan lainnya yang
menghadap ke lapangan luas bagian depan pura seakan mengamati siapa saja yang
datang ke pura ini. Keren ya, tapi jadi merasa diawasi.
Menyusuri kompleks pura, kita berjalan
mengellilingi pura-pura kecil tempat ibadah yang dipagari setinggi kurang lebih
1 – 1.5 meter. Jadi, kalian bisa melihat tata letak pura di dalam yang dibangun
dengan simetris. Oiya, kompleks pura ini tidak dibuka untuk umum, melainkan
hanya untuk acara keagamaan saja. Untuk berkeliling di tempat ini, kita memerlukan
kurang lebih 20-30 menit saja, tapi tergantung kepentingan masing-masing ya.
Gapura utama tampak dari belakang |
Meru yang dibangun untuk beribadah |
Selesai mengitari Pura Taman
Ayun, ada baiknya mampir ke kantin yang berada di dekat parkiran untuk beli
amunisi persiapan perjalan menuju Pura Ulun Danu Beratan! Let’s go!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar