UA-111174953-1

Sabtu, 12 April 2014

Perjalanan Menuju Pulau Bintan, Destinasi Pantai Lagoi

Amazing Bintan, amazing island! Mungkin itu ungkapan yang terucap ketika mengunjungi pulau kecil ini.

Welcome to Bintan Island

Ketika menapakkan kaki di Bandara Hang Nadim, Batam sudah terasa sekali aroma keindahan alam yang akan segera menyambut kedatangan saya. Dari bandara, saya segera naik taxi menuju pelabuhan untuk melakukan perjalanan laut. Selama perjalanan menuju pelabuhan, saya terkagum-kagum melihat suasana Batam yang hijau, dan jalanan panjang yang kanan kirinya bagaikan savana, seperti jalan di film-film cowboy. Terletak tidak jauh dari Pulau Batam, Pulau Bintan memiliki keeksotisan alam yang sangat indah. Untuk menuju ke daerah ini, cukup menaiki speedboat yang berkisar IDR20.000-30.000an selama 20 menit. Lajunya kapal melawan deburan ombak mengingatkan saya berada di salah satu wahana di Dufan :D. Apabila hentakan demi hentakan sudah tidak terasa lagi, itu tandanya kapal sudah tiba di Tanjung Uban, pelabuhan utama Pulau Bintan.

Perjalanan belum usai, dari Tanjung Uban saya harus melakukan perjalanan darat lagi dengan menyewa taxi seharga IDR200.000 ke tempat tujuan, Pantai Lagoi. Tidak seperti taxi-taxi pada umumnya yang bermodel mobil sedan, di Bintan taxi yang ditawarkan adalah mobil pribadi, tidak ada merk khusus dan label "Taxi" pada bagian atas mobil. Perjalanan panjang selama 45 menit menuju daerah tujuan, terbayarkan setelah tiba di Pantai Lagoi. Waaaahhh kereeeennn. Pasirnya putih, resortnya keren, airnya jernih, udaranya sejuk bebas polusi, dan yang paling menakjubkan adalah ketika malam hari tiba terdapat sungai langit yang berisikan bintang-bintang yang belum pernah saya lihat sebelumnya di tempat manapun. Menurut film yang pernah saya tonton, Kobo Chan, sungai laut dapat muncul ketika lampu-lampu di sekitar daerah tersebut tidak terlalu banyak sehingga cahaya bintang dapat terlihat dengan jelas. Di Bintan sendiri mungkin karena belum banyak lampu-lampu besar yang menyala pada malam hari, tidak seperti Jakarta, sehingga sungai lautpun berani menampakan dirinya deh :))

Pantai Lagoi, Bintan Utara

Bebatuan yang besar, seperti di film Laskar Pelangi, hehe

Udaranya sejuk bebas polusi

Resort-resort yang berada di Bintan cukup jauh dari pemukiman warga, namun beberapa resort menyediakan angkutan umum khusus untuk mengunjungi tempat-tempat perbelanjaan sehingga wisatawan tidak usah khawatir untuk bepergian, seperti bis kuningnya UI. Namun, jika ingin mengelilingi daerah ini wisatawan bisa menyewa mobil seharga IDR300.000an perhari dan motor IDR100.000an per hari.

Berada di sebuah tempat yang jauh dari kebisingan ibu kota memang bagaikan suatu terapi psikologis tersendiri, terlebih tempat tersebut memiliki fasilitas-fasilitas menarik yang membuat otak fresh kembali, seperti permainan golf, trapeze, yoga, spa, tennis, mangrove trip, dan lain-lain.

Pantai-pantai di Indonesia memang kaya akan keindahan alam dan bawah lautnya, tak heran wisatawan asing ramai-ramai mengunjungi Indonesia sehingga di manapun pantainya di situ selalu terdapat wisatawan asing seperti di Bintan, Lombok, Bali, Bangka Belitung, dan tempat-tempat indah lainnya.



Jumat, 11 April 2014

Musical Prologue 2 "Let The Music Explain" - AVC



Musical Prologue has been released on February 23th 2013 at Salihara Theater! Jika pada Musical Prologue pertama mengusung tema "Ketika Musisi Bicara Cinta", kali ini Musical Prologue 2 mengambil tema "Let The Music Explain". Sebelum membahas tentang tema yang dipakai kali ini, saya akan menjelaskan sedikit mengenai cerita dibalik Musical Prologue kedua ini.

Pertunjukan seni musik orkestra pada Musical Prologue 2 ini tidak hanya mempersembahkan lagu-lagu dan musik dengan aransemen yang luar biasa, namun dibalik pertunjukan tersebut terdapat kisah yang diceritakan melalui alunan nada-nada indah yang diperdengarkan .Berhubung masih beraroma Valentine, karena diselenggarakan di bulan Februari, kisah tersebut bertemakan cinta mengenai kehidupan sepasang insan manusia, laki-laki dan perempuan, yang sudah saling mengenal semenjak kecil dan tumbuh dewasa bersama-sama. Seiring berjalannya waktu, perasaan saling menyayangi dan mencintai perlahan-lahan muncul diantara keduanya, namun tidak satu pun dari mereka yang  berani mengungkapkannya hingga perasaan tersebut cukup dipendam dan disimpan rapat-rapat. Suatu ketika si perempuan mendadak dijodohkan oleh keluarganya untuk segera menikah (FTV banget ya). Pernikahan yang hanya menghitung hari membuat si lelaki galau setengah mati; ingin segera mengungkapkan perasaannya tapi takut si perempuan tidak merasakan apa yang ia rasakan, ingin berdiam diri dan membiarkan pernikahan itu terjadi tapi ia akan membawa rasa penyesalan itu hingga mati. Hingga akhirnya si lelaki memutuskan menemui si perempuan untuk segera mengungkapkan perasaannya dengan bermodal keyakinan, perasaan cinta yang tulus, dan seikat bunga mawar. Si perempuan yang sejak diberitahukan tentang perjodohan itu pun merasakan hal yang sama dengan si lelaki, ia telah merasakan sesuatu yang lebih untuk si lelaki bahkan jauh dari apa yang si lelaki rasakan. Terhanyut lamunannya, si perempuan dibuat tersadarkan diri ketika mendapat kabar dari kerabatnya bahwa si lelaki telah meninggalkan alam dunia ini dalam perjalanannya menjemput cintanya.

Empat puluh tahun kemudian, berdiri seorang perempuan yang sudah ringkih di samping makam dengan membawa seikat bunga mawar seorang diri. Perempuan tersebut tetap menjaga dirinya dan percaya bahwa ia akan dipertemukan oleh jodohnya di alam yang berbeda.

Poster Musical Prologue 2

Kurang lebih ceritanya seperti itu.
Dari cerita tersebut, maka diusunglah tema "Let The Music Explain", karena ketika kita tidak dapat menjelaskan sesuatu terutama mengenai perasaan, biarkan musik yang menjelaskan. Lagu-lagu dan musik yang dibawakan pada konser kedua AVC ini menjelaskan secara kronologis kehidupan dua insan manusia tersebut. Mulai dari lagu Friend - Mocca, Roman Picisan (Mukadimah) - Dewa 19, Dealova - Once, There you'll be - Faith Hill, hingga To Where You Are - Josh Groban. Yang tidak kalah seru, musik-musik romantis dan dramatis juga menjadi andalan dalam konser ini, seperti Overture, Fragmen 1, Fragmen 2, dan Finale yang disisipi oleh puisi-puisi yang menyentuh kalbu. Selain itu, AVC mempersembahkan khusus 'Opening Team' yang membawakan lagu Only Hope nya Mandy More.


All player, conductor, MC, singer, and poet


Open gate dimulai pukul 6.30 pm, close gate pukul 7.00 pm. Pertunjukan memakan waktu satu setengah jam, sehingga konser musik orkestra ini selesai pukul 8.30 pm. Selama pertunjukan, penonton  cukup hening dan tenang menikmati setiap alunan nada perpaduan antara violin, viola, cello, dan combo (drum, guitar, bass)

Setelah Finale selesai dimainkan, MC membacakan seluruh nama pemain dan orang-orang yang terlibat dalam konser ini. Tidak lupa menyebutkan sponsor dan media partner yang terlibat. Setelah selesai disebutkan, pemain masuk ke backstage dan konser pun selesai. Bukan AVC namanya kalau sesudah acara langsung pulang, semua pemain yang dari backstage muncul kembali kaya abis main petak umpet untuk berfoto-foto dengan teman-teman, keluarga, bahkan dengan sesama pemain. Flash on or off, pose, and capture! Saatnya perbanyak koleksi foto. Yippi


Violin 1, 2, and 3


Girls're on fire! :')


See you on Musical Prologue 3 or another concert, guys!